"Wheresoever you may be, death will overtake you even if you are in fortresses built up strong and high" (4:78)
~luv me~
Wednesday, May 26, 2010
~renungan sementara kita masih hidup...~
sebagai renungan untuk Kita... Tuk merenungkan indahnya malam pertama Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa tetapi malam pertama perkhawinan kita dengan Sang Maut Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara Hari itu... mempelai sangat dimanjakan Mandipun...harus dimandikan Seluruh badan Kita terbuka.... Tak ada sehelai benangpun menutupinya. . Tak ada sedikitpun rasa malu... Seluruh badan digosok dan dibersihkan Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih... Itulah rupa Kita.... Itulah jasad Kita waktu itu Setelah dimandikan.. , Kitapun dipakaikan pakaian cantik berwarna putih Kain itu ...jarang orang memakainya.. Kerana sangat terkenal bernama Kafan Wangian ditaburkan kebaju Kita... Bahagian kepala.., badan. .., dan kaki diikatkan Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita Keranda pelaminan... disiapkan Pengantin bersanding sendirian... Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga Serta rasa haru para handai taulan Gamelan syahdu bersyairkan azan dan khalimah Dzikir Akad nikahnya bacaan talkin.... Berwalikan liang lahat.. Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tiba terdahulu Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan Dan akhirnya.... tiba masa pengantin.. Menunggu dan ditinggal sendirian, Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan Malam pertama yang indah atau meresahkan.. Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah Di kamar bertilamkan tanah.. Dan ketika 7 langkah telah pergi..... Sang Malaikat lalu bertanya. Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur... Ataukah Kita akan memperoleh Siksa Kubur..... Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu.... Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi kesabaran untuk membacanya terus hingga ke akhir. Mengapa mudah sekali membuang email agama tetapi bangga mem "forward" kan email yang tak senonoh? Astaghfirullah. .. Marilah membuat keseimbangan dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju ke ''Malam Pertama Kita''
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment